CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 20 April 2013

Play My Game

“AKU UDAH GAK TAHAN LAGI TIH!”
“Kamu mesti tahan.”
“GAK BISA!”
“Kamu pasti bisa.”
“RATIH, AKU GAK BISA!”
Sudah aku hitung. Sembilan puluh sembilan kali dialog ini terulang. Ayu Rasty orang yang beruntung, dia bisa mendapatkan pacar yang sesuai keinginnannya. Tapi semua itu berubah ketika aku mendengar, “Tih, pacarku main game online.” Kemudian aku mendengar. “Tih, pacarku GILA game online.” Akhirnya aku mendengar. “AKU UDAH GAK TAHAN LAGI TIH!”
Ternyata nasib itu menular. Setelah sekian lama memajang status forever alone, akhirnya aku punya seorang pacar gamer, namanya Raka. Awalnya aku suka Raka karena dia jenius, cakepnya diatas rata-rata, dan baik hati. Tapi ternyata dia adalah seorang GAMER SEJATI. Dia sangat banyak memenangkan kompetisi game. Apa yang harus aku rasakan sekarang, bangga atau TERTIPU? Aku baru tahu setelah seminggu statusku menjadi is in a relationship di facebook. Dan terbukti didialog aku dan Ayu yang ke-100 ada perbedaan, “TIH, KALI INI AKU GAME OVER.”
Aku baru selesai menari Oleg Tambulilingan. Dan selanjutnya aku ada janji dengan Raka.
14.00 SMS Raka dulu deh.
Beb, aku udh lse ltian nari. Yuk, jd?^_<
14,20 SMS dari Raka.
Jd dong beb, tnggu ya 15 mnt lg aku jmpt.
14.21Yes!
Ok, nti ati2 beibi ^_^
Aku menatap arlojiku, 14.22 sekarang ditambah 15 menit, sekitar 14.37 Raka sampai. Sambil menunggu aku lihat foto-fotonya di ponsel yang lagi serius main game.  Aku menatap arlojiku lagi, 15.45, kok Raka lama ya?
Telepon aja deh. Gak di angkat. Apa terjadi sesuatu ya?
15.58 SMS dari Raka.
Beb, lg 10 mnt ya. Mau lsein game dulu.
Aku mencoba mengerti. Menunggu 10 menit kan tidak lama-lama banget. Lihat fotonya Raka lagi.
16.06 SMS dari Raka.
Beb, bs nunggu 1 jam lg gak? Klo gak, kita jln bsk aj ya.
16.07 Oh sedihnya.
Ok. Kpn2 aja dech kita jln2na.
15.26 SMS dari Raka.
Maap ya beibi.
Kali ini aku harus memotivasi Raka agar jauh dari game dan hidupnya lebih sehat. Aku bilang, “Beb, mandi dulu, nanti gatel-gatel lho kalo gak mandi.” Tapi Raka tetap sibuk ng-game. Kemudian aku bilang, “Beb, makan dulu, kalo telat makan bisa sakit maag lho. Kamu gak laper?” Tapi Raka masih tetap sibuk di depan konsul gamenya. Apa dia sadar dengan keberadaanku disini? SURAM.
Selanjutnya aku mencoba melakukan apa yang sudah Ayu coba dulu, meskipun tingkat keberhasilan Ayu tidak mencapai 50%. AKU HARUS MENJADI SEORANG GAMER. Ok, aku buat saja ID beberapa game online yang populer. Let’s play!
20.08 SMS dari Raka.
Lg ap nie beb?
20.09 Sekarang aku bisa menerapkan AKU PUNYA APA YANG KAMU PUNYA.
Main Modo Marble. Hehe ^_^
20.10 SMS dari Raka.
Bisa main? Ok. Nti kita main bareng beb ^_^
20.20 Aku bales dengan bangga.
Bisa dong beb, kan cuma klik2 aj >.<
Akhirnya, setiap hari aku bermain game online bareng Raka. Lama-kelamaan karena aku tidak serius dengan game online. Raka tidak pernah mau kalau diajak tanding game. Memang kenyataan aku tidak berada di level yang sama dengannya. Aku tidak menyangka, Raka adalah orang yang mempertimbangkan standar. Kesimpulannya rencanaku gagal.
“Beb, besok nonton ya, aku nari di acara HUT kota Mangupura di Puspem,” kataku ketika pulang sekolah.
“Tari Oleg Tambulilingan ya beb? Wao, pasti cantik nie, pasti nonton beibi” sahutnya dengan bersemangat. Aku senyum melihatnya bersemangat.
Dengan jelas aku dengar, “PASTI NONTON BEIBI.” Dimana? Raka ada di deretan penonton sebelah mana? Apa dia tidak jadi datang? Atau terjadi sesuatu dengannya?
Raka datang dengan seikat bunga matahari di tangannya. Setelah aku membersihkan riasanku.
“Beibi, maaf aku telat.” Terlukis jelas kata PENYESALAN dengan huruf kapital di wajahnya.
“Iya beb, ga apa-apa, dari mana tadi?”
“Tadi aku ketemu temen main di game online,”
“Maksudnya main game?”
“Nggak beb. Tapi ketemu langsung.”
“Kok bisa?”
“Penasaran soalnya dengan game yang pernah dia bilang.”
“Namanya?”
“Yuna”.
“Oh, cewek ternyata.”
Mulai dari detik itu, aku bertengkar dengan Raka. Biasanya aku tidak pernah mengeluh, tentang GAME. Tapi kali ini, aku merasa Raka sudah keterlaluan.
Aku galau. Aku sadar dengan perasaanku yang masih sayang pada Raka.
17.00 SMS dari Raka.
Ratih, kita hrus slesaikn mslh kita skrng!
 Aku terkejut menerima SMS dari Raka. skrng? SELESAIKAN dan SEKARANG, dua kata itu, menambah kegalauanku yang sudah semakin parah.
Kuraih lagi ponselku dan aku balas SMSnya.
Beb, skrng?
17.28 SMS dari Raka.
10 menit lagi, tunggu aku menyelesaikan gameku dulu.
Raka datang dengan wajah kusutnya sepertinya dia tidak mandi, tapi aku malah merindukannya. Aku siap untuk menyepakati pilihan terbaik.
“Ratih, maaf selama ini aku tidak pernah mengerti kamu.”
“Seharusnya kamu ga usah minta maaf, tapi perbaiki kesalahanmu.”
“Teman yang waktu ini, dia cuma mau menawarkanku game terbaru buatannya sendiri.”
“Aku tahu, aku mengerti. Tapi rasanya antara aku dan temanmu, kamu lebih memilih temanmu”
“Nggak, bukannya memilih Yuna, tapi aku penasaran dengan gamenya”
“Jadi kamu lebih memilih game daripada aku?”
“Pertanyaanmu susah.”
“Kenapa susah? Di internet sangat populer kata-kata, KETIKA KAMU MAIN GAME LAIN , GAME TIDAK AKAN MARAH, TAPI KETIKA KAMU KETEMU CEWEK LAIN, PACARMU PASTI MARAH. Kenapa tidak langsung pilih GAME dan tinggalkan aku!”
“AKU TETAP TIDAK BISA MENINGGALKAN GAME!” teriak Raka.
Aku menunggu Raka mengucapkan, TAPI AKU JUGA GAK BISA MENINGGALKAN KAMU RATIH. Kenyataannya, aku hanya bisa bersedih dalam hati.
GAME OVER.
Tiga tahun berlalu. Kini aku duduk dihadapan beberapa wartawan dan silau dengan blitz yang beberapa detik sekali menerpaku. Pluffy Point adalah game online terkenal yang aku buat dan kini menjadi hiburan semua orang dan aku harap tidak merusak kehidupan.
“Ratih, aku juga sudah menyelesaikan  hingga mendapatkan 1000 point.” Raka tersenyum. Senyum yang sangat aku rindukan.
“Perfect point” Aku membalas senyumnya dan mengacungkan jempol.
“Mulai dari awal?”
“Let’s play again!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar